Hai, sobat CP! Kalian pernah nggak bertanya-tanya
apakah makanan Korea semuanya tidak memiliki asal seperti Indonesia? (mis.
Rawon dari Jawa Timur, Karedok dari Jawa Barat, dll) alias regional? Eits,
nyatanya ada!
Mungkin, beberapa dari makanan tersebut terdengar asing
di telinga kalian karena berasal dari daerah yang lazimnya K-Lovers tidak
pernah tahu sebelumnya. Nah, saya mengumpulkan beberapa informasi dari teman
Korea saya. Apa saja makanan tersebut? Cekidot!
1. Dwaeji Gukbap (Busan, Provinsi Gyeongsang)
Nama Dwaeji
Gukbap berasal dari dwaeji (babi)
dan gukbap (nasi berkuah kaldu).
Makanan ini adalah representative food
atau makanan yang mewakili—jika ditanya, “Makanan yang khas di kota Busan itu
apa?”—maka inilah jawabannya!
Dwaeji Gukbap juga
memiliki sejarah. Pada masa perang Korea, mereka yang merupakan keluarga korban
dan ataupun pihak masyarakat yang dirugikan akibat perang pun mengungsi ke
Busan. Saat itu dari segi makanan untuk bertahan di tengah perang, tentara
Amerika Serikat kerap membuang bagian babi yang tidak dapat dimakan seperti
tulang, daging cacah, kuping, dan lain sebagainya. Dari sanalah para pengungsi
membuat makanan mereka dari tulang dan daging sisa tentara Amerika Serikat dan
menjadikannya sebuah sup dengan nasi.
Gopchang sendiri
adalah jerohan atau (biasanya) usus babi (terkadang sapi) yang menjadi khas
kota Daegu, tempat saya student exchange
terdahulu. Ada juga sejarah di balik penemuan Gopchang ini.
Jika kita melakukan kilas balik bersama ke sekitar
tahun 70-an hingga 80-an, saat itu Korea sedang mengalami krisis ekonomi.
Banyak orang Korea yang kemudian kehilangan pekerjaan, dan mereka akhirnya
membuka pojang, sikdang ataupun stall yang menjual bunsik (street food)
untuk menyokong ekonomi keluarga. Salah satu yang mereka jual adalah jerohan
yang diolah menjadi sedemikian rupa. Ada yang dipanggang menjadi barbeku, atau stir-fry.
Jeonju Bibimbap (Jeonju, Incheon)
K-Lovers di sini, siapa yang belum pernah makan
Bibimbap hayoo?
Bibimbap
adalah salah satu makanan yang terkenal di kalangan K-Lovers internasional
karena kesederhanaan, keunikan dan cita rasanya. Namun sedikit yang tahu, resep
bibimbap yang diklaim terenak
se-Korea adalah dari Jeonju. Sebab itulah bibimbap
dengan resep khas Jeonju ini dinamai Jeonju
Bibimbap.
Adakah alasan khusus untuk menyukai Jeonju Bibimbap daripada Bibimbap biasanya?
Perlu diketahui, kandungan nutrisi dari kelengkapan
komponen pada Jeonju Bibimbap lebih
banyak—mengandung karbohidrat dari nasi, protein dari telur setengah matang dan
vitamin dari sayuran.
Oh, dan apakah kalian tahu? Bibimbap dihidangkan di istana juga sebagai makanan kerajaan pada
masanya, loh! Ini karena zaman dulu, Koreans
memiliki mindset bahwa tidak boleh
ada sisa makanan, sehingga sayuran sisa dan daging sisa pun disulap menjadi Bibimbap.
Jeju Pork (Jeju, Pulau Jeju)
Pork
atau olahan babi terenak diklaim oleh Jeju
Pork yang berasal dari Pulau Jeju. Jenis babi yang menjadi bahan utamanya
pun endemik milik Pulau Jeju—Babi Hitam, lebih kecil dari jenis babi
biasanya—adalah rekomendasi yang harus kalian makan saat berkunjung ke sana.
Chuncheon Buckwheat Noodles (Chuncheon)
Menilik dari sejarah geografis, tanah di daerah
Chuncheon kebanyakan gersang sehingga tidak dapat digunakan untuk menanam padi.
Akan tetapi, buckwheat (sejenis
gandum) masih dapat dihasilkan. Mereka mengolahnya menjadi mi yang kemudian dikenal
sebagai Chuncheon Buckwheat Noodles.
Nah, sobat CP, sayangnya di masa pandemi ini, kita
tidak dapat bebas pergi ke manapun—bahkan ke Korea. Saya bawa satu resep
masakan Korea yang sederhana yang dapat dipraktekkan di rumah, Bibimbap khas Jeonju yang resepnya
langsung dari teman Korea saya. Cekidot, gengs!
Jeonju Bibimbap Rumahan (Resep untuk 1 porsi medium)
Bahan A (utama):
- Kecambah / tauge 200g
- Daging sapi cacah 150g
- Wortel 1 buah
- Bayam secukupnya sesuai selera
- Jamur Shitake 5 buah
- Minyak wijen secukupnya sesuai selera
- Garam secukupnya sesuai selera
- Telur 1 buah
- Rumput laut kering untuk taburan secukupnya sesuai selera
Bahan B (bumbu tumis kecambah):
- Bawang putih, digeprek cacah halus ½ siung
- Minyak wijen 2 sendok makan
Bahan C (bumbu tumis daging pedas):
- Bumbu instan Bulgogi secukupnya sesuai selera
- Bawang putih, digeprek cacah halus ½ siung
- Cabai bubuk secukupnya sesuai selera
*) Rendam daging dalam campuran bumbu minimal 2 jam sebelum ditumis
Bahan D (bumbu tumis wortel):
- Bawang putih, digeprek cacah halus ¼ siung
- Minyak wijen 2 sdm
- Garam, dicampur biji wijen secukupnya sesuai selera
Bahan E (bumbu Shitake pedas):
- Kecap asin 1 sdm
- Garam secukupnya sesuai selera
- Minyak wijen 2 sdm
- Bubuk cabai 2 sdm
Cara membuat:
- Untuk nasi, sendok 2-3 centong ke dalam mangkuk dan campur dengan ½ sdm minyak wijen dan sejumput garam. Aduk hingga rata.
- Rebus kecambah, tumis dengan bumbu selama 1 menit (bahan B)
- Potong wortel, tumis dengan bumbu selama 1 menit (bahan D)
- Siapkan daging, tumis dengan bumbu (bahan C)
- Tumis jamur dengan bumbu selama 1 menit (bahan E)
- Tumis bayam dengan minyak wijen dan garam secukupnya selama 1 menit
- Buat telur setengah matang atau matang sesuai selera
- Tata sayur dan daging di atas nasi, taburkan rumput laut kering dan bibimbap siap disajikan
Penulis:
Ji, instruktor bahasa Korea lulusan Keimyung University, penulis non-fiksi,
author “5 Days in Korea with BTS” (Elex Media Komputindo)
Sosial media:
Instagram: @elizbths_
Wattpad: @augustvevo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Yuk kita beropini mengenai isi post-nya~