Hai, sobat CP! Seperti yang kalian ketahui, Korea
memang memiliki pesonannya sendiri, mulai dari K-Drama-nya hingga makanannya.
Nah, bagi para pecinta K-Wave dan penikmat makanan
Korea, pasti kalian tahu Kimchi. Ya,
sawi putih fermentasi kebanggaan Korea tersebut termasuk dalam kategori makanan
sampingan atau lauk, atau kerap disebut banchan
dalam bahasa Korea. Eits, banchan
tidak hanya Kimchi saja, loh. Masih
ada banyak banchan yang populer di
Korea.
Apa saja? Cekidot!
1.
Kimchi
Sawi yang kecil-kecil cabe rawit ini—karena
pedasnya—sukses mencuri atensi orang-orang di seluruh dunia karena rasa,
sejarah dan keunikan proses membuatnya. Kimchi
disediakan secara gratis di hampir semua restoran atau kedai makan sederhana di
Korea.
Adapun sejarah di balik penemuan makanan sampingan ini.
Karena Korea memiliki musim dingin, serta Korea tidak memiliki banyak lahan
pertanian seperti Indonesia, mereka cukup kesulitan untuk menumbuhkan
sayur-sayuran dalam skala besar untuk diedarkan di pasar. Alhasil, masyarakat
di Korea memiliki kebiasaan untuk menyimpan sayuran dalam pot dan difermentasi
agar sayuran tidak rusak, serta dapat dimakan juga ketika musim dingin tiba.
Kimchi
yang kalian makan di restoran Korea di Indonesia hanyalah salah satu varian
dari sekian banyak varian Kimchi yang
ada di negara asalnya. Antara lain ada Baek-kimchi
(difermentasi tanpa cabai), Chonggak-kimchi
(terbuat dari lobak), Kkakdugi (lobak
fermentasi yang dipotong dadu), Oisobagi
(terbuat dari ketimun, lazim dikonsumsi saat musim semi atau musim panas) dan
masih banyak lagi.
2.
Tauge / Kecambah
Kongnamul
adalah bahasa Korea dari jenis sayuran yang kerap kita temui pada Rawon dan
masakan Indonesia lainnya. Di Korea, Tauge atau Kecambah dimasak sebentar dalam
satu sendok minyak wijen, kemudian disajikan hangat-hangat sebagai pendamping
makanan utama.
Egg Rolls
Kalian pasti tidak pernah tahu bahwa ada juga restoran
besar di Korea yang menyajikan telur dadar gulung alias egg rolls ke dalam kategori banchan.
Ada banyak jenis lainnya yang dibuat atas inisiatif
restoran itu sendiri (yang sebenarnya tidak termasuk dalam kategori banchan tradisional) seperti kerang
darah, larva goreng (lazim ditemukan di Provinsi Gyeongsang dan sekitar),
bahkan seperempat porsi Bulgogi yang
sebenarnya merupakan varian makanan Korea yang tergolong mahal.
Nah, sobat CP, sebagaimana masyarakat Korea sangat menganggap Kimchi sebagai “Harta Karun Nasional,” mereka sampai-sampai membuat festival membuat Kimchi yang disebut Gimjang. Makna gimjang pun tergeser seiring waktu yang dulunya dilaksanakan untuk persiapan menyambut musim dingin, kini gimjang dilaksanakan untuk mengisi aktivitas keluarga dan menambah keakraban keluarga besar.
Nah, sobat CP, apakah kalian suka makan Kimchi? Banchan yang manakah yang menarik perhatian kalian? Tuliskan
pendapat kalian di kolom komentar, dan sampai jumpa di artikel berikutnya!
Penulis: Ji,
instruktor bahasa Korea, penulis non-fiksi Wattpad
Sosial media:
Instagram: @elizbths_
Wattpad: @augustvevo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Yuk kita beropini mengenai isi post-nya~